Bertani dalam Himpitan Ruang Gerak karena Covid-19
SELAMA Covid-19 menyebar sampai entahlah kapan akan usai, terdapat beberapa faktor yang terserang efeknya, termasuk juga faktor ekonomi. Warga di himbau tidak untuk lakukan keramaian seperti di pasar. Ruangan gerak tiap orang mulai di awasi, serta diinginkan tidak untuk beraktivitas yang tidak utama di luar rumah, untuk usaha untuk mendesak angka korban Covid-19 supaya tidak berubah.
Tetapi di kampung, pertanian masih nampak berdenyut. Beberapa petani masih lakukan kesibukannya dengan mengunjungi tempat pertanian.
Karena, bila itu tidak kerjakan, jadi tidak ada agunan dapurnya masih mengepul bila putuskan mengurung diri di dalam rumah.
Mereka bukan dengan maksud tidak untuk patuhi prosedur kesehatan yang digaungkan oleh pemerintah, tapi mereka masih ingin pastikan jika keperluan hidup masih terbangun.
Dokpri. Ubi jalar Ini hari, kamis 18 September 2020 pagi, saya bersama-sama keluarga, bersama ke area persawahan untuk memanen ubi jalar. Sebab konsumen tetap tiba ke rumah tiap sorenya, karena itu kami putuskan mengeduk ubi jalar di saat pagi.
Ubi jalar bisa di panen, sesudah tiga bulan di tanam. Kecuali dipasarkan, ubi jalar dikonsumsi sendiri, serta diberi ke faksi keluarga yang memerlukan.
Kesempatan ini, kami mengeduk beberapa bedeng saja, sesuai dengan keinginan konsumen serta untuk keperluan sendiri di dalam rumah.
Dari beberapa bedeng yang digali, cukup penuhi karung serta langsung di bawah pulang dengan memakai sepeda motor. Serta sebagiannya, telah di pisah-pisahkan sesuai dengan ukuran kecil besarnya. Untuk ubi jalar yang besar dipasarkan pada pengepul.
Tetapi sayang, harga jual untuk satu karung yang kecil dihargai lumayan murah. Rp.120.00/karung. Peluang sebab dampak Covid-19, atau juga bisa permainan beberapa konsumen yang tetap sukses memberikan keyakinan petani jika harga jual pada harga demikian, masih memberi sedikit untung untuk mereka. Sebab umumnya, harga satu karung dihargai Rp. 150.000/karungnya.
Dokpri
Dokpri Tapi untuk petani, kesempatan ini masih mengikhlaskan pada harga keinginan dari pengepul, yang penting minimum modal dapat kembali lagi. Sebab keperluan lain menekan supaya perekonomian keluarga masih dapat berdenyut. Ubi jalar jadi salah satunya pendapatan yang membuat keperluan lain bisa tercukupi hasil dari menjualnya.
Saat sengatan matahari mulai berasa, serta beberapa karung telah tercukupi. Kami juga putuskan untuk pulang kembali pada rumah. Dengan kendaraan, kami melalui beberapa tanaman masyarakat yang menghiasi tempat pertanian.